Translate

09 November, 2008

Dosa = Terputusnya persekutuan manusia dengan Tuhan

Apakah manusia yang baru dilahirkan sudah berdosa?
Ketika Adam dan Hawa diciptakan mereka tidak berdosa dan manusia (Adam dan Hawa) pada waktu itu mempunyai hubungan yang intim di taman Eden dengan Sang Penciptanya. Sampai suatu saat mereka melanggar pada apa yang dipesan oleh Tuhan, agar tidak memakan Buah Pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Iblis memakai ular yang berbicara kepada manusia serta membujuknya untuk memakan buah tersebut. Pada saat manusia mengambil dan memakan buah tersebut maka tipu muslihat dan rencana iblis telah berhasil, yaitu memisahkan persekutuan intim antara manusia dan Penciptanya.

Sejak saat itu manusia menarik dirinya dari hadapan Tuhan karena manusia menjadi malu setelah mengetahui dirinya telanjang dan tentu saja rasa bersalah telah melanggar apa yang dipesan oleh Tuhan(akibat dari memakan buah Pengetahuan tentang baik dan jahat). Manusia tidak lagi bisa menikmati hubungan langsung dengan Tuhan, karena manusia dan keturunannya telah berbuat dosa. Upah dari perbuatan manusia tersebut adalah kematian. Manusia mulai saat itu bisa mati secara tubuh jasmani. Tetapi juga bisa mati selamanya jiwa dan rohnya tanpa bisa kembali kepada Tuhan Sang Penciptanya bila pada masa hidupnya tidak diperdamaikan dengan Penciptanya.

Dosa perlu pengampunan dari Tuhan untuk dapat memulihkan keadaan manusia agar bisa menjalin persekutuan kembali dengan Penciptanya untuk selama-lamanya dalam pada masa hidupnya baik secara jasmani maupun dalam kekekalan secara rohani.
Seperti halnya orang berhutang maka dosa haruslah ditebus dengan pembayaran lunas sesuai dengan harga yang ditetapkan sejak semula. Kematianlah tuntutan dari dosa tersebut yaitu kematian secara jasmani dan rohani bagi manusia yang tidak membayar lunas hutang tersebut.
Sebab sebelum manusia memakan buah tersebut Tuhan sudah memberitahukan akibatnya, begini Tuhan memberi perintah ini kepada manusia:
Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya pastilah engkau mati. Kejadian 2:17

Tidak ada cara lain untuk menebus dosa selain dengan kematian.
Oleh sebab itu dalam Perjanjian Lama Tuhan mengajarkan untuk memberikan persembahan dengan mengalirkan darah binatang untuk korban bakaran sebagai simbol permohonan perdamaian kepada Tuhan dari umat manusia.
Dalam kitab Perjanjian Baru kita temukan bahwa Tuhan sendiri yang menjelma sebagai anak manusia, yaitu Yesus, yang telah memberikan diriNya sebagai korban di kayu salib mati sebagai tumbal untuk pendamaian umat manusia dengan sang Penciptanya. Orang2 yang hidup pada masa Perjanjian Lama sebelum Yesus lahir, mengorbankan korban bakaran dengan menyembelih hewan kurban untuk pendamaian bagi dosa. Hal itu mengacu pada perbuatan Yesus sendiri di Perjanjian Baru kelak. Orang2 yang hidup setelah Yesus disalibkan tidak lagi perlu memberikan korban bakaran untuk permohonan damai dengan Penciptanya, karena hal itu sudah dilengkapi oleh Yesus sendiri. Jadi apabila kita percaya bahwa Yesus telah melakukannya sebagai ganti kita semua yang mati di kayu salib maka yang diperlukan dari kita hanyalah PERCAYA AKAN APA YANG DILAKUKAN OLEH YESUS, artinya mengaminkan apa yang telah Yesus perbuat untuk kita dan hidup kita telah diperdamaikan dengan Tuhan Pencipta Alam Semesta.
Itu saja.

Mengapa begitu mudah?
Memang kelihatannya begitu, tetapi pada prakteknya tidak mudah bagi setiap orang untuk hanya Percaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih anda telah meluangkan waktu untuk komentar ini.

Siapakah Dia ????

Ada seorang tokoh yg pernah hidup di dunia ini. Dia memiliki banyak pengikut bahkan diseluruh muka bumi ini ada pengikut dari tokoh yg satu...