Hari Ulang Tahun

"Hari Ini telah lahir bagimu Juruselamat !!! "



Demikianlah pesan dari surga kepada sekelompok orang gembala domba di padang yg mewakili seluruh umat manusia yg pernah dan yg akan ada di bumi ini.



Hari ini kita memperingati hari kelahiran Yesus, atau umumnya orang menyebutnya hari ulang tahun.

Seringnya orang setiap Natal membayangkan sang Juruselamat dunia ini sebagai bayi yg tidak berdaya dan lemah, yg justru kita perlu berikan hadiah dan juga perhatian serta perlindungan bagiNya.

Sebuah kontradiksi dengan yg kita lakukan dalam kehidupan se hari2, tidaklah pernah kita merayakan hari ulang tahun sahabat kita dengan membayangkannya sebagai seorang bayi mungil yg baru lahir.



Perlu kita menyadarinya bahwa itu benar sebagai peristiwa sekali dalam waktu ini Yesus lahir sebagai seorang bayi, tetapi sekarang kita perlu membayangkanNya adalah rupa dan status pada waktu kedatanganNya kelak yg kedua kalinya.

Tidak lagi datang di malam sunyi dan sepi lagi, tetapi kedatanganNya akan disertai sorak sorai gemuruh malaikat serta orang2 di seluruh pelosok dunia. Sebagai Raja diatas segala raja2 sebagai Penguasa mengatasi segala penguasa2 yg ada dimuka bumi ini.



Dapat kita bayangkan jika kita menyambut seorang pemimpin negara sudah begitu meriah disertai dengan pengawalan yg begitu ketat, Dia adalah lebih dari seorang kepala negara2 yg ada dimuka bumi ini. Dia juga Pencipta dan Penguasa alam Semesta ini.

Syukur kepada Tuhan jika kita menjadi salah satu dari orang2 yg menyambutNya bukan lagi sebagai bayi tetapi sebagai Raja diatas segala raja2. Semua lambang pemerintahan yg ada dimuka bumi ini ada dipundakNya. Luar biasa.....

Maranatha !!!

NATAL : Mitos dan Kebenaran

Pohon Natal yg biasanya diwujudkan sebagai pohon cemara atau sejenisnya, adalah mitos.



Dunia mengenal Natal identik dengan Pohon Natal dimana selama bulan Desember di gedung2 gereja dan rumah2 keluarga kristen harus ada pohon Natal atau pohon Terang. Tidaklah afdol kalau Natal tanpa pohon Natal. Tak pernah sekalipun di Alkitab tertulis mengenai simbol Pohon terang maupun cerita hikayatnya. Ini adalah sebuah mitos yg tidak ada sangkut pautnya dengan berita Natal itu sendiri. Kalaupun itu sebagai hiasan untuk pesta Natal, janganlah kita terpaku hal itu menjadi syarat untuk sebuah pesta Natal. Sayangnya tidaklah mudah mengalihkan perhatian orang kristen terhadap mitos ini dari berita Natal itu sendiri. Natal adalah peristiwa pesta pora surga yg sampai ke bumi, ketika Tuhan sendiri menjelma menjadi manusia, hanya saja Yesus bukanlah dari benih Yusuf melainkan dari Roh Kudus, yg membuat Maria mengandungNya selama 9 bulan, seperti layaknya seorang ibu mengandung dan melahirkanNya. Natal bukanlah peristiwa semalam dimana kita merayakan kelahiranNya tetapi menolak hidupNya. Dunia merayakan kelahiranNya tapi menolak misiNya.



Sinterklas atau Santa Claus, tidaklah nyata, bermula dari dari kisah hidup seseorang yg kemudian menjadi cerita dongeng mirip hikayat 1001 malam. Cerita dan kisah ini telah diekspos kepada anak2 kecil seolah Natal juga identik dengan Sinterklas. Berita Natal itu sendiri telah diubah menjadi sebuah peristiwa yg sama sekali tidak Alkitabiah, malah lebih mirip dengan cerita dongeng. Mudah2 an gereja menyadari kekeliruan ini dengan tidak mengadakan kehadiran Sinterklas didalam merayakan Natal.

Waspadalah kalau kita masih membawa anak2 kita kepada Sinterklas, bisa jadi kita sedang menyerahkan kehidupan dan masa depan anak2 kepada sesuatu yg salah. Figur Sinterklas telah mengaburkan figur Yesus sendiri. Sinterklas adalah mitos tetapi kelahiran Yesus adalah kebenaran.

Selamat Natal.

Kurban

Hari ini adalah hari Libur national bersamaan dengan Hari Raya Iedul Adha atau Hari Raya Kurban.

Terlepas dari polemik siapa sebenarnya yang hendak dikurbankan pada waktu itu oleh Abraham atau Ibrahim apakah itu Ishak atau Ismael. Tetapi apakah kita mengerti makna dari peristiwa itu? Mengorbankan hewan kurban bukanlah semata untuk memberikan dagingnya pada orang yg kekurangan tetapi mempunyai makna spiritual yg sebenarnya.

Menurut Alkitab memotong hewan kurban adalah suatu perintah Tuhan sebagai penghapus dosa manusia atau bagi diri orang atau kelompok yang mengorbankan hewan tersebut. Hal tersebut telah dilakukan oleh kedua putra Adam yaitu Kain dan Habil yang satu mengurbankan hewan sebagai persembahan dan yabg satunya mempersembahkan hasil buminya. Tetapi hanyalah persembahan hewan kurban yg berkenan kepada Tuhan.

Gambaran Abraham yg hendak mengurbankan putranya tersebut adalah gambaran Tuhan sendiri yg mengurbankan Putra TunggalNya yaitu Yesus untuk penebusan dosa umat manusia. Oleh karenanya Yesus juga disebut Anak Domba Allah. Dan Yesus telah dikurbankan oleh Allah sendiri untuk penebusan umat manusia, karena Yesus sendiri adalah manusia yg bisa mengeluarkan darah. Disatu sisi Dia adalah Allah karena tubuhNya memiliki Roh Allah dan dia mati tetapi juga bangkit dari antara orang mati sehingga orang2 yang percaya dapat memperoleh hidup yang kekal bersamaNya kelak.
End#
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tuhan yang berinisiatif

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga dikaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yoh 3:16



Dalam suasana dunia menyambut hari Natal, maka ayat terebut diataslah rasanya yang paling sering dikumandangkan.

Memang itulah inti dari berita Natal bagi manusia dunia ini, adalah inisiatif dari Tuhan sendiri yg menyebabkan timbulnya peristiwa Natal tersebut. Natal bukan berasal dari dunia tetapi sebuah peristiwa surga yang dihadirkan bagi dunia. Natal adalah hadiah untuk dunia dari surga, untuk manusia berasal dari Tuhan Allah, dan hal tersebut nyata tercatat oleh sejarah.



Sampai sekarang berita itu masih relevan dan Tuhan masih bekerja memberikan hadiahNya berupa wujud kasihNya dengan kelahiran Putra tunggalNya. Sekarang Tuhan siap memberikan bagi orang2 yang baru percaya untuk menerima Yesus di dalam hidupnya.

Bersiaplah Tuhan mempersiapkan Natal bagi saudara pembaca dan bagi manusia yg mau percaya kepadaNya. Tuhan menjadi manusia sama dengan kita.